REVIEW MATERI OKKBK HARI KE-3/KAMIS, 24 AGUSTUS 2018
Hari
ke-3 OKKBK Teknik Geomatika 2018 berjalan dengan lancer dan khitmat. Materi pertama
yang kita dapat setelah bekerja bakti yaitu dari bapak dosen yang bernama Ir.
Yuwanto,MT. beliau dalam penyampaiannya sangatlah menarik dan menghibur. Membuat
kita yang mendengarkan tidak merasa capek dan kantuk. Bapak Yuwanto menjelaskan
bahwa penjelasan tentang laboratorium ada 4:
1.
Pengenalan
2.
Jenis praktik, yang dimana mayoritas
kita akan bekerja di lapangan.
3.
Waktu kuliah
4.
Lain – lain
Beliau adalah ketua
lab.Geodesi dan surveying lingkungan,
dan dimana lab. yang ada di ITS ada 5, yaitu
1.
Geospasial
2.
Geodesi dan surveying
3.
Geomarine
4.
Kadaster – Kebijakan Pertanahan
5.
Geodinamik - Lingkungan
Jenis – jenis praktik
lapangan yang dikatakan beliau ada 4, yaitu
1.
Pemetaan terestris yang katanya akan
dijalankan di semester dua
2.
Pemetaan terestris lanjut yang akan
disampaikan di semester tiga
3.
Survey rekasa di semester empat
4.
Field
camp yang akan diadakan di semester lima atau enam
Beliau mengatakan bahwa
pengurus lab. ada 4, yaitu
1.
Ir. Yuwanto,MT
2.
M. Nur Cahyadi, ST., M.Sc., Phd.
3.
Eko Yuli Handoko, ST., MT.
4.
Meiriska Y., ST., MT. (almh, Juli 2018)
Beliau mengatakan
ketika akan praktikum di lapangan, akan dibagi menjadi beberapa regu dan kita
akan praktikum di pantai, hutan, laut, dan lain-lain.
Materi
yang ke dua disampaikan oleh bapak Agung Budi Cahyono sebagai ketua lab
kadaster dan kebijakan pertanahan. Lab tersebut rencananya mahasiswa di didik
untuk dapat menghasilkan produk berupa sertifikat tanah kedepannya.
Kadaster
adalah system informasi pertanahan yang berbasis persil yang berisi informasi
terkini tentang segala yang terkait dengan tanah seperti hak tanah, batas-batas
dan tanggung jawab yang harus dipenuhi dalam kepemilikan dan pergolakan tanah.
Dilanjut
dengan materi ke-3 yang disampaikan oleh Dr.Ir.Muhammad Taufik sebagai kepala
laboratorium Geodinamika dan lingkungan. Lab tersebut adalah lab untuk
penilitian dn aplikasi dibidang studi fenomena geodinamika bumi seperti gerakan
tektonik dan vulkanik, studi deformasi permukaan tanah, studi pemahaman bencana
landslide,dll. Laboratorium ini memiliki kegiatan rutin :
1.
Melakukan pengamalan tentang bentang
alam berdasarkan kajian secara geodetic posisi,perubahan ,dan gaya berat.
2.
Survey lapangan yaitu penelitian untuk
membantu tugas akhir dan thesis.
Terdapat pula kegiatan
khusus, yaitu meneliti gerakan dinamik suatu wilayah.
Yok
lanjut, ke materi ke-4. Materi ke-4 ini di isi oleh bapak Husnul Hidayat,ST,MT.
sebagai salah satu pengurus laboratorium Geospasial. Geospasial berkaitan dengan perolehan,
pengolahan, penyebarluasan. Dan di geospasial juga mempelajari tentang
1. Penginderaan
jauh
2. Fotogramatri
3. Kartografi
4. System
informasi geografis
Yok
semangat bro, lanjut ke materi ke-5 yang diisi oleh bapak Dr.Ing.Ir. Teguh
Hariyanto,MSc. Sebagai ketua lab. Geomarine. Geomarine berfokus pada coastal area and small island, pengembangan
alat baru tentang proses, evaluasi, dan interpretasi laut. Geomarine terdiri
atas
1. Sea surface (aliran
atas laut)
2. Sea volume (aliran
dasar dan bawah)
3. Seabed surface (pasang
surut laut, gelombang)
4. Seabed sub – surface
5. Law at sea
Semakin
ke bawah, makin dalam laut tersebut. 60% - 70% kota – kota besar di Indonesia berlokasi di
pesisir.
Dan hari ke-3 ini kita juga di beri ilmu pengetahuan baru
yang benar-benar sangat bermanfaat bagi kita terutama tentang teknik geomatika,
yaitu kita dikenalkan dengan alat-alat apa saja yang digunakan oleh para surveyor
untuk bekerja dan praktik.
Kami dibagi menjadi
beberapa kelompok dulu untuk mengenalnya. Alat pertama yang dikenalkan kepada
kami yaitu drone. Drone ini menggunakan 4 buah baling-baling yang satu pasang
mempunyai warna yang berbeda dengan sepasang baling-baling yang lain. Drone ini
digunakan untuk melihat wilayah agar lebih praktis dalam memetakan suatu
wilayah. Durasi kotor baterai ini yaitu sekitar 20 menitan akan tetapi kita harus
bisa memenejemen waktu dengan baik. Kita harus juga mengkalkulusikan bahwa 5
menit untuk landing, 10 menit di udara, dan 5 menit take off.
Alat yang kedua yaitu GPS (Global Positioning System).
GPS dibagi menjadi dua jenis, yaitu diam/statik dan kinematik. Pada GPS static terdapat
dua tombol penting, yaitu FN (untuk merekam) dan ON/OFF. Untuk pertama pakai, tekan tombol reset lalu
biarkan selama 1 menit sampai lampunya berkedip untuk menangkap sinyal. Kemudian
untuk mulai merekam, tekan dan tahan tombol FN hingga lampu hijau menyala
sendiri. Terakhir, jika ingin mematikan alat tersebut , tekan dan tahan tombol
FN sampai lampunya mati lalu tekan tombol ON/OFF sampai lampu warna merah
menyala. Alat ini dapat terus mengukur selama 24 jam dengan hasil yang terbaik.
Alat yang ketiga yaitu Aquamap dan Echomap. Alat ini dipasangkan
dengan single beam dan multi beam, digunakan untuk mengukur kedalaman laut. Juga
terdapat ‘Batang Transmitter’ untuk mendeteksi kapal. Untuk menggunakan aquamap
juga harus membutuhkan alat yaitu GPS Garmin dimana akan mendeteksi kedalaman
dan gps tersebut akan di ikatkan di batang transmitter tersebut.
Alat
selanjutnya yaitu theodolit. Theodolit ini adalah alat manual yang digunakan
oleh surveyor padazaman itu. Memang theodolit masih dipakai tapi penggunaannya
sudah jarang. Sekarang lebih beralih ke total station. Theodolit ini digunakan
untuk mengukur sudut dan jarak. Theodolit dibagi menjadi 2 yaitu theodolite
manual dan theodolite digital. Perbedaannya hanya pencatatannya yang digital
sudah lebih modern yaitu bisa di record, pengukurannya lebih cepat, dan bisa
dipindah ke komputer.
Alat
kelima yaitu waterpass. Digunakan untuk mengukur beda tinggi dengan ketelitian
dalam dm. Dalam waterpass terbagi menjadi 3 ketika ingin mengukur yaitu
BA,BT,BB. Apa BA,BT,BB itu? BA adalah Benang Atas , BT adalah Benang Tengah,BB
adalah Benang Bawah. Dimana, Benang Tengah menjadi patokan kita untuk
membedakan berapa dm beda tinggi antara daratan satu dengan daratan yang lain.
Total
station adalah alat untuk mengukur jarak dan sudut secara horizontal dan vertikal.
Selanjutnya,
kita ke Safari Himage. Di safari himage ini kami dikenalkan tentang himpunan
mahasiswa teknik geomatika sendiri. Sejarah terbentuknya teknik geomatika dulu
di tahun 1998 di ITS terbentuk teknik Geodesi awalnya sebelum Geomatika. Saat itu
teknik geomatika masih jadi satu dengan teknik sipil. Lalu tahun 2000 an
terjadi dualisme antara teknik sipil dengan teknik geomatika karena saat itu
sudah mulai tumbuh sebuah idealisme di dalam diri mahasiswa teknik geomatika. Yang
ketika itu dia tidak mau disamakan dengan teknik sipil dan menganggap bahwa teknik
sipil dan teknik geomatik berbeda. Saat tahun 2000 an, terpilihlah seorang
himage dari teknik sipil yang dia menjadi pengawal untuk membuat teknik
geomatika memiliki kebebasan dalam mengurusi angkatannya dan dituangkan ke
dalam DKM. Programnya sangat luar biasa, beliau berusaha memperkenalkan teknik
geomatika di masyarakat luas.
Selanjutnya,
lanjut ke bagian keprofesian dan keilmiahan, yang terdiri atas pelatihan
software dan alat – alat geomatika, KTI, PKM on Fire, membagi informasi lomba,
dan forum keilmiahan. Lalu juga ada bagian KWU yang terbagi atas sarana dan
prasarana.
Dilanjutkan
ke departemen dalam dan luar negeri. Bagian dalam negeri yang bertugas mewadahi
kegiatan mahasiswa terbagi atas internal dan kostrat. Kostrat sendiri bertugas
sebagai mengadakan forum isu – isu yang sedang viral. Lalu terdapat ‘Gesma’
yang bertugas membantu info akademik dan financial. Contoh dari info akademik
yaitu info tentang reminder tugas dan bangsal. Contoh dari info financial yaitu
info tentang dunia kerja, beasiswa, dan banding UKT. Terakhir ada PSDM, yang
terdiri dari kaderisasi, pelatihan, prokil, dan managerial.
Komentar
Posting Komentar